Belajar dan Pembelajaran
Berita
Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Pengertian Belajar |
PENGERTIAN BELAJAR
Belajar sesungguhnya merupakan aktifitas mental atau (Psikhis) yang terjadi
karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-aspek kognitif,
aspek psikomotor dan aspek afektif. Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu
yang sama sekali baru atau penambahan atau penyempurnaan dari hasil belajar
yang telah di peroleh sebelumnya.
Pengertian belajar menurut W.S Winkel, merupakan suatu
proses pembentukkan tingkah laku secara terorganisir. Menurut T.Raka Joni,
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman .Sedangkan Menurut
Lester Crow &Alice Crow, Belajar adalah perbuatan untuk memperoleh
kebiasaan, ilmu, pengetahuan dan berbagai sifat.
Definsi belajar menurut Sardiman A.M. (2003 : 22)
menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses interaksi antara individu
dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun
teori”. Dalam proses interaksi ini terkandung dua maksud yaitu: 1) Proses
Internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar. 2) Proses ini dilakukan
secara aktif dengan segenap panca indera ikut berperan.
Berdasarkan pendapat W.S Winkel dan Sardiman A.M dapat
disimpulkan bahwa dalam belajar terjadi 1) perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang sedang belajar, 2) interaksi dengan lingkungannya, baik berupa
pribadi, fakta, dsb.
Di sekolah, belajar merupakan kegiatan yang dilakukan
dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.
Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan
adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar
aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas, 2005 :
31, pengertian belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan
keaktivan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh
hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan
psikomotor”.
Pengertian belajar menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), menyatakan
bahwa belajar merupakan proses sesorang dalam memperoleh kemampuan yang berasal
dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar
merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling
terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Pengertian Belajar menurut Bell-Gredler dalam Udin S.
Winataputra (2008) adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka
ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies),
keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap
dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses
belajar sepanjang hayat.
Ini Contoh Pengertian Belajar Sebagai sebuah Proses |
Definisi belajar menurut Hilhard Bower dalam buku
Theories of Learning (1975). “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap sesuatu situasi yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan kematangan”.
Sedangkan Pengertian Belajar menurut Morgan adalah
“Setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
Definisi belajar menurut Wetherington merupakan suatu
perubahan didalam kepribadian yang mengatakan diri sebagai suatu pola baru dari
reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu
pengertian.
Sedangkan Drs. M. Ngalim Purwanto, MP memberikan definisi
belajar dari beberapa elemen :
a.Belajar adalah merupakan suatu perubahan
dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang
lebih baik tetapi ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih
buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan
yang terjadi melalui latihan atau pengalaman dalam arti perubahan-perubahan
yang disebabkan oleh pertumbuhan atau tidak dianggab sebagai hasil belajar seperti
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
c. Belajar adalah perubahan relatif mantap,
harus merupakan akhir dari pada suatu priode waktu yang cukup panjang.
d. Belajar merupakan perubahan tingkah
laku yang menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis
seperti : perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, berpikir,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.
Belajar dapat didifensikan sebagai suatu proses yang mana
suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang
dihadapi, dengan keadaan bahwa karaktarestikkaraktarestik dari perubahan
aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar
kecendrungan-kecendrungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan sementara
dari organisme. (Learning is theprocess by which an activity that the
characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of
native response tendencies, maturation, and temporary states of the organism)
(Hilgard & Bower, 1996:2, dalam Jogiyanto, 2006:12).
Belajar merupakan aktivitas atau kegiatan yang terjadi
pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlansung seumur hidup (long
live educational). Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalu
interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya. Dengan demikian hasil
dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relative permanen pada
diri orang yang belajar, perubahan tersebut diharapkan adalah perubahan
perilaku positif. Belajar juga merupakan aktifitas mental atau psikhis yang
terjadi karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-aspek
: kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu
yang sama sekali baru atau penyempurnaan / peningkatan dari hasil belajar yang
telah di peroleh sebelumnya.
Makna dari proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah
laku, karena memperoleh pengalaman baru. Melalui pengalaman belajar siswa
(peserta didik) memperoleh pengertian, sikap penghargaan, kebiasaan, kecakapan
atau kompetensi clan lainnya sebagainya. Agar peserta didik meperoleh sejumlah
pengalaman baru, maka mereka harus mengikuti kegiatan belajar. Kegiatan belajar
merupakan aktivitas tingkah laku yang diperoleh dari dalam proses belajar
seperti: mengamati, mengkaji, mendengar, membaca, menghafal, merasakan, dan
menerima (Cronbach,1954, dalam Suhertian, 2000:30)
Berikut ini beberapa pengertian belajar yang lainya menurut
para Ahli diantaranya
1) W.H. Buruton (the Guidance of learning
Activities, 1984) definisi belajar adalah perubahan tingkah laku
pada diri individu berkat adnya interaksi antara individu dengan individu dan individu
dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya.
2) Ernaest R. Hilgard (Introduction to
Psychology) menyatakan definisi belajar adalah suatu proses
perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan.
3) H.C. Witherington (Educational Psychology) menyatakan definisi belajar adalah Suatu perubahan di
dalam keperibadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi
berupa percakapan, sikap, kebiasaan keperibadian atau suatu pengertian.
4) Gage Berlinger menyatakan definisi belajar adalah Suatu proses dimana
suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman
Dari definisi-defisini yang dikemukan oleh banyak pakar,
terdapat keragaman bagi kalangan ahli psikologi menjelaskan makna belajar
(learning). Secara umum perspektif psikologis belajar dapat didefinisikan
sebagai " suatu proses perubahan perilaku individu seseorang berdasarkan praktik
atau pengalaman baru, perubahan yang terjadi bukan karena perubahan secara
alami atau karena menjadi dewasa yang dapat terjadi dengan sendirinya, namun
yang dimaksud perubahan perilaku di sini adalah perubahan yang dilakukan secara
sadar dari reaksi dari situasi yang dihadapi. Slameto (1991:4) menyatakan bahwa
proses perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri :
(a)
perubahan perilaku individu terjadi secara sengaja dan sadar;
(b)
perubahan perilaku individu bersifat kontinu dan fungsional;
(c)
perubahan perilaku individu bersifat positif dan aktif;
(d)
Perubahan sepanjang hayat;
(e)
proses belajar terarah dan bertujuan;
(f)
perubahan mencakup apek perilaku individu.
Pengalaman baru yang didapat dari belajar diartikan
sebagai kegiatan atau usaha mengembangkan arti dari peristiwa atau situasi,
sehingga orang dapat memiliki cara pemecahan suatu masalah baiksekarang maupun
masa yang akan datang. Pengalaman merupakan usaha untuk tindak selanjutnya.
Pengalarnan harus dipelajari sendiri. Pengalaman yang luas memungkinkan kita
memperoleh pengertian yang mendalam tentang suatu masalah, sehingga membesarkan
kemampuan untuk menerapkan atau mempraktekkannya (Sahartian, 2000:7).
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang
menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan,keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai
oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah
laku terminal, kondisi-kondisi tes, standar perilaku. Tingkah laku terminal
adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah
belajar. tingkah laku itu merupakan bagian tujuan yang menunjuk pada hasil yang
diharapkan dalam belajar. kondisi-kondisi tes, komponen ini menentukan situasi
dimana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal.
kondisi-kondisi tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena sering terjadi
ulangan/ ujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajaran
yang telah diberikan sebelumnya.
Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku saat
tes. pertama, alat dan sumber yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya
mempersiapkan diri untuk menempuh suatu tes, misalnya buku sumber. kedua,
tantangan yanng disediakan terhadap siswa, misalnya pembatasan waktu untuk
mengerjakan tes. ketiga, cara menyajikan informasi, misalnya dengan tulisan
atau dengan rekaman dll. tujuan-tujuan belajar yang lengkap seharusnya memuat
kondisi-kondisi di mana perilaku akan diuji. Ukuran-ukuran perilaku, komponen
ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk membuat
pertimbangan mengenai perilaku siswa. suatu ukuran menentukan tingkat minimal
perilaku yang dapat diterima sebagai bukti, bahwa siswa telah mencapai tujuan,
misalnya: siswa telah dapat memecah suatu masalah dalam waktu 10 menit.
Ukuran-ukuran perilaku tersebut dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang harus
dikerjakan sebagai lambang tertentu, atau ketepatan tingkah laku, atau jumlah
kesalahan, atau kedapatan melakukan tindakan, atau kesesuainya dengan teori
tertentu.
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi
pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa
sesorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku didalam
dirinya, yaitu :
1)
Perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif)
2)
Keterampilan (psikomotor)
3)
Menyangkut nilai dan sikap (afektif)
4)
Perubah tersebut terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.
Ciri-Ciri Belajar
1) Adanya kemampuan baru atau perubahan.
Perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), Keterampilan (psikomotor) dan Menyangkut
nilai dan sikap (afektif).
2) Perubahan itu tidak berlangsung
sesaat aZ melainkan menetap atau dapat di simpan.
3) Perubahan itu tidak terjadi begitu
aZ melainkan harus dengan usaha.
4) Perubahan terjadi akibat interaksi
dengan lingkungan.
5) Perubahan tidak semata-mata
disebabkan oleh pertumbuhan fisik / kedewasaan, tidak karena kelehan, penyakit
atau pengaruh obat-obatan.
Belajar terjadi karena adanya
1) Hasrat ingin tau manusia yang terus
menerus terhadap dunia sekelilingnya dalam proses mencari jawabannyalah
seseorang mengalami proses belajar.
2) Adanya kebutuhan yang harus dipenuhi
à Maslow
3) Untuk mengetahui sesuatu yang belum
diketahui atau menyempurnakannya, adanya
perubahan prilaku, menambah wawasan.
4) Untuk mampu bersosialisasi dan
beradaptasi dengan lingkungan.
5) Untuk meningkatkan intelektualitas
dan mengembangkan potensi diri.
6) Mengisi waktu luang
7) Mencapai cita-cita.
PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Sedikit berbeda dengan belajar, Pengertian Pembelajaran diartikan
sebagai upaya yang dilakukan untuk membantu seseorang atau sekelompok orang
sedemikian rupa dengan maksud supaya di samping tercipta proses belajar juga
sekaligus supaya proses belajar menjadi lebih efesien dan efektif. Pengertian pembelajaran
juga dimaksud sebagai upaya yang dilakukan untuk membantu seseorang atau
sekelompok orang sedemikian rupa dengan maksud supaya di samping tercipta
proses belajar juga sekaligus supaya proses belajar menjadi lebih efesien dan
efektif.
Pengertian Pembelajaran wikipedia.org adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Sedangkan Pengertian Pembelajaran menurut Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa “pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar”.
Pengertian Pembelajaran Darsono (2002: 24-25) merupakan
“suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku
siswa berubah kearah yang lebih baik”. Sedangkan Pengertian Pembelajaran menurut Oemar
Hamalik (239: 2006) adalah “suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”. berdasarkan teori-teori
yang dikemukakan ahli tentang pembelajaran, Oemar Hamalik mengemukakan
3 (tiga) rumusan tentang Pengertian Pembelajaran yang dianggap lebih maju,
yaitu:
1) Pembelajaran adalah
upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi
peserta didik.
2) Pembelajaran adalah upaya
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik.
3) Pembelajaran adalah suatu
proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat
sehari-hari.
Pengertian pembelajaran menurut Gagne, Briggs, dan wagner
dalam Udin S. Winataputra (2008) adalah serangkaian kegiatan yang dirancang
untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut UU Nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.
Pengertian pembelajaran menurut Arikunto (1993: 12) adalah
suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar”. Lebih lanjut Arikunto
(1993: 4) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah bantuan pendidikan kepada
anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang pengetahuan, keterampilan dan
sikap”.
Tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah rumusan
tentang perilaku hasil belajar ( kognitif, psikomotor, dan afektif ) yang
diharapkan untuk dimiliki (dikuasai) oleh si pelajar setelah si pelajar
mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu.
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan
pembelajaran adalah kebutuhan siswa,mata ajaran, dan guru itu sendiri.
berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yan hendak dicapai dan
dikembangkan dan diapresiasikan. berdasarkan mata ajaran yang ada dalam
petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan.
guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu
menulis dan memilih tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat diukur.
Suatu tujuan pembelajaran sebaiknya memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya:
dalam situasi bermain peran.
b. Tujuan
mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati.
c. Tujuan
menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya pada peta pulau
jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-kurangnya tiga gunung
utama.
Hakikat pendidikan sesungguhnya adalah belajar.
Selanjutnya dikemukakan bahwa pendidikan bertumpu pada empat pilar, yaitu :
1. Learning To
Know, adalah upaya memahami instrumen-instrumen pengetahuan baik sebagai alat
maupun sebagai tujuan, maksudnya sebagai alat, pengetahuan tersebut diharapakan
akan memberikan kemampuan setiap orang untuk memahami berbagai aspek lingkungan
agar mereka dapat hidup dengan harkat dan martabatnya, dalam rangka
mengembangkan keterampilan kerja dan berkomunukasi dengan berbagai pihak yang
diperluakn. Sedangkan sebagai tujuan, pengetahuan akan bermanfaat dalam rangka
peningkatan pemahaman, pengetahuan, serta penemuan di dalam kehidupan.
2. Learnig To Do,
adalah lebih ditekankan pada bagaimana mengajarkan anak-anak untuk
mempraktikkan segala sesuatu yang telah dipelajarinya dan dapat mengadaptasikan
pengetahuan-pengetahuan yang telah diperolehnya tersebut dengan pekerjaan-
pekerjaan di masa depan. Sebgaimana juga pada pilar pertama, belajar
menerapakan sesuatu yang telah diketahui juga harus dilakukan secara
terus-menerus, karena proses perubahan juga akan berjalan tanpa hentinya.
3. Learning to live
together, Learning to live with others, pada dasarnya adalah mengajarkan
melatih dan membimbing peserta didik agar mereka dapat menciptakan hubungan
melalui prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain serta menjauhi dan
menghindari terjadinya perselisihan dan konflik.
4. Learning to be,
Sebagaimana diungkapakan secara tegas oleh komisi pendidikan bahwa prinsip
fundamental pendidikan hendakalah mampu memberikan konstribusi untuk
perkembangan seutuhnya setiap orang koma, jiwa dan raga, intelegensi,
kepekaan, rasa etika, tanggung jawab pribadi dan nilai-nilai spiritual
Ke empat pilar pendidikan sebagaimana dipaparkan diatas,
sekaligus merupakan misi dan tanggung jawab yang harus di emban ( dipegang )
oleh pendidikan. Melalui kegiatan belajar mengetahui, belajar berbuat, belajar
hidup bersama dan belajar menjadi seseorang yang didasari keinginan secara
sungguh-sungguh maka akan semakin luas wawasan seseorang tentang pengetahuan,
tentang nilai-nilai positif serta berbagai dinamaika perubahan yang terjadi.
Kesemuanya ini diharapakan menjadi modal fundamental bagi seseorang untuk mampu
mengarahkan diri dalam berperilku positf berpijak pada nilai-nilai yang dia
yakini kebenarannya dan pada giliran akan semakin terbuka pikiran untuk melihat
fakta-fakta yang benara dan salah.
Terima kasih atas informasinya
ReplyDeleteThanks, postingnya keren dan sangat bermanfaaat
ReplyDelete